Senin, 12 November 2007

Andi Syahril Challin

Andi Syahril Challin

Menyembuhkan Berbagai Penyakit Lewat Buah-Buahan

Berawal dari kebangkrutan usaha yang menyebabkan stres, Andi mencari ketenangan di Masjid pada bulan Ramadhan tahun 1985. Andi pun mengaku mendapatkan malam Lailatul Qadar. Lewat malam itu, Andi Syahril Challin diberi karunia Allah SWT yaitu bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit dari yang ringan sampai yang berat melalui buah-buahan. Bagaimana ceritanya?

Perjalanan Hidup seseorang tidak ada yang bisa menebak, kadang apa yang kita inginkan dan cita-citakan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Seperti halnya dengan Andi Syahril Challin (49). Sebelumnya ia tidak pernah bercita-cita atau bahkan bermimpi menjadi seorang ahli pengobatan alternatif. Tapi Allah memberinya hidayah hingga ia bisa menjadi seorang ahli pengobatan alternatif.

Perjalanan hidup bapak dua anak ini cukup berliku, sebelum bisa mengobati, Andi dikenal sebagai seorang pedagang dan kontraktor yang sukses sehingga hidupnya penuh dengan kemewahan. Karena harta kekayaannya, ia menjadi lupa diri hingga sering mabuk-mabukan. Tapi, Tuhan masih sayang padanya. Pada tahun 1985 Tuhan menegurnya dengan berbagai cobaan. Usahanya yang dirintis dengan susah payah sedikit demi sedikit mulai mengalami kemunduran, ia juga sudah jarang mendapatkan order proyek. Sehingga kondisi ekonominya mulai kolaps. Pada saat ekonominya mulai hancur, ia diuji lagi dengan konflik rumah tangga. Andi sering bertengkar dengan istri dan mertuanya yang berbeda agama. Karena tidak kuat dengan kenyataan yang ada, Andi pun depresi dan stres, hingga akhirnya memilih keluar rumah dan tinggal di Masjid Cempaka Putih, Jakarta Pusat untuk mencari ketenangan batin.

Selama tinggal di dalam Masjid, hari-hari Andi banyak diisi dengan kegiatan ibadah. “Kebetulan waktu itu bulan Ramadhan, jadi saya tidak sia-siakan untuk ibadah seperti mengaji, shalat, dan dzikir,” jelas pria asal Padang ini. Pada malam ke 21 ketika sedang khusuknya berdzikir, Andi diperlihatkan suatu keajaiban. Ia melihat seorang tuna netra sedang mengaji 30 juz ayat Al-Qur’an. Ia pun terkagum-kagum dengan kelebihan orang tuna netra itu, dalam hatinya ia bertanya-tanya bagaimana mungkin orang tuna netra bisa menghafal Al-Qur’an sampai 30 juz? Siapakah orang itu? Ketika sadar ia pun segera bertanya dengan orang sekelilingnya. “Ternyata orang disekeliling saya tidak ada yang melihat ada orang tuna netra mengaji,” ceritanya. Karena penasaran dengan peristiwa aneh itu, Andi bertanya ke ahli agama yang berada di daerah Ancol. Ia pun dijelaskan maksud dari peristiwa yang ditampakannya itu, bahwa malam itu ia telah mendapatkan malam Lailatul Qadar, dan orang tuna netra itu adalah isyarat kepadanya supaya menjadi sufi. Karena orang sufi berjalan dengan jiwanya bukan dengan matanya.

Sejak menempuh hidup sufi, Andi pun diberi karunia oleh Allah SWT. Ia diberi kelebihan bisa melihat hal-hal yang ghaib, ia juga diberi kelebihan lain yaitu bisa mendiagnosa berbagai macam penyakit. Tak hanya itu, ia juga ditunjukkan obatnya. Anehnya, obat yang ditunjukkan cukup unik yaitu buah-buahan, sayur-sayuran, dan ikan. Setiap kali melihat buah-buahan, buah-buahan tersebut selalu mengajak “bicara” dan memintanya dijadikan obat asal dengan syarat untuk menolong orang susah. Begitu juga jika bertemu sayuran, ikan, dan burung.

Sejak mempunyai kemampuan seperti itu ia pun membuka praktik pengobatan alternatif untuk menolong orang-orang yang kesusahan. Dalam mengobati, ia tidak pernah memungut biaya sepeserpun karena ia merasa kelebihan yang dimilikinya adalah satu anugerah yang tidak untuk bertujuan komersil. Ia hanya menyediakan kotak amal bagi orang yang ingin menyumbang dan itu pun 5 persen dari hasil sumbangan akan diberikan lagi kepada fakir miskin yang membutuhkan biaya. Sedangkan sisanya ia belanjakan untuk membeli buah-buahan dan sayuran untuk obat.

Tidak hanya masyarakat umum, banyak juga dokter yang menjadi pasien Andi. Menurutnya, dokter yang berobat kepadanya sudah bosan dengan obat-obat kimia karena mereka sudah tahu efeknya sehingga memilih obat-obatan yang efek sampingnya tidak besar. Bahkan ramuan buah Andi juga banyak dipakai di beberapa rumah sakit swasta Jakarta untuk obat kanker dan tumor.

Dalam mengobati pasien, cara yang digunakan Andi terbilang unik. Pasien hanya cukup menyebutkan nama, umur, dan nama orang tua, Andi langsung bisa mendeteksi penyakit pasien. Lalu si pasien akan diberikan ramuan dari buah-buahan yang telah berbentuk jamu. Menurutnya, semua penyakit bisa disembuhkan, baik yang ringan maupun yang berat seperti kanker, tumor, dan HIV/AIDS. “Penyakit yang tidak bisa disembuhkan hanya azab Tuhan,” jelasnya. Seperti penyakit AIDS yang menurut orang belum ada obatnya, Andi pernah punya pasien yang menderita AIDS. Ada seorang istri pejabat orde baru, karena suaminya selingkuh, ia frustasi dan lari ke Irian Jaya. Di sana ia “kumpul kebo” dengan pria asing (bule) hingga akhirnya terkena AIDS. Ketika kembali ke Jakarta, wanita tersebut berobat ke Andi. Oleh Andi, wanita itu diobati selama dua bulan dengan diberi ramuan buah-buahan hingga akhirnya sembuh total. “Yang saya sembuhkan bukan hanya penyakit AIDSnya saja, tapi juga secara keseluruhan. Itulah bedanya saya dengan dokter. Kalau dokter, penyakit batuk hanya diobati batuknya saja, sedangkan penyebab terjadinya batuk tidak diobati,” beber Sarjana Teknik Elektro ini.

Diagnosa Jarak Jauh. Sejak Andi bisa mengobati di tahun 1985 sampai sekarang, orang yang berobat kepadanya sudah 20 juta orang. Uniknya, untuk berobat kepadanya, seorang pasien tidak harus datang ke tempat praktek. Bagi yang berdomisili di luar Jakarta, cukup meneleponnya di 0818962911, Andi sudah bisa mendeteksi penyakit pasien. Sedangkan untuk obatnya, Andi juga tidak menjual produknya. Ia hanya akan menerangkan kepada si pasien, buah apa yang harus dimakan untuk dijadikan obat.

Menurut pria kelahiran 10 Oktober 1958 ini, sebab terjadinya penyakit ada enam. Pertama, pola makan yang salah. Kedua, beban pikiran. Ketiga, uang haram. Keempat, durhaka kepada orang tua. Kelima, menyakiti orang lain (dzalim) dan keenam adalah kemasukan iblis. Tapi menurutnya, kebanyakan orang sakit karena memiliki uang haram. Uang haram adalah uang yang diperoleh dengan cara tidak halal seperti mencuri, korupsi, dan berjudi. Uang yang diperoleh dengan cara tidak halal, kebanyakan akan keluar dengan sia-sia seperti judi, hura-hura, dan membeli barang yang tidak perlu. Akan tetapi, 90 persen yang masuk rumah sakit, akibatnya bermacam-macam, bisa jadi kecelakaan, rumah kebakaran, atau penyakit-penyakit yang lain. Bahkan bisa jadi uang yang diperoleh secara haram akan memakan uang yang halal. Seperti masuk rumah sakit karena kecelakaan di jalan dan harus dioperasi yang memakan biaya hingga Rp 10 juta padahal orang itu dapat uang haram dari berjudi atau korupsi hanya Rp 5 juta.

Setiap orang, menurut Andi, memiliki uang haram. Ada yang kadarnya sedikit, ada yang banyak. Untuk bisa sembuh dari berbagai penyakit, tergantung dari uang haram yang dimiliki. Kalau uang haramnya banyak, maka proses penyembuhannya lama. Sedangkan kalau sedikit maka sebentar.

Selain itu Andi juga bisa membedakan orang yang kena penyakit karena sebab pengaruh pola makan ataupun karena iblis. Menurutnya, untuk penyakit yang disebabkan karena faktor makanan, cukup diobati dengan buah-buahan. Sedangkan penyakit karena pengaruh iblis harus melalui terapi rukyah. Andi juga menjelaskan ciri-ciri orang yang kemasukan iblis yaitu pertama, kalau jalan di tempat gelap suka melihat ke belakang seperti diikuti orang. Kedua, kalau membawa kendaraan pribadi seperti ada orang yang menyebrang mendadak atau ada bayangan yang berkelebat yang menyebabkan terjadinya tabrakan. Ketiga, suka disepelekan dan dimusuhi orang tanpa sebab yang jelas, dan keempat, hancurnya karir dan ricuh dalam rumah tangga yang tidak terselesaikan.

Karena banyaknya pasien yang datang, Andi terpaksa membuka dua tempat yaitu untuk konsultasi khusus dan umum. Untuk konsultasi khusus tempatnya di jalan Ciasem No 12 Cikini, Jakarta Pusat. Sedangkan yang umum yaitu di jalan KH. A. Zaini No 16 Kampung Sumur, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur. Untuk di Klender, Andi mengibaratkannya dengan puskesmas, sedangkan di Ciasem Spesialis. Doel

SIDE BAR I

Darmansyah (42), Konsultan Pemberdayaan Masyarakat

Sembuh dari Penyakit Ginjal dan Impoten

Pada tahun 1999 Darmansyah, warga Pondok Kopi Jakarta Timur ini menderita penyakit diabetes yang cukup akut, menyebabkan penyakit-pemyakit yang lain datang seperti ginjal dan impotensi. Sudah banyak biaya yang ia keluarkan untuk berobat ke rumah sakit, namun penyakitnya itu tak kunjung sembuh. Yang paling ia khawatirkan adalah penyakit impotensinya karena bisa menyebabkan keretakan rumah tangga dan tidak punya keturunan.

Suatu saat ia mendengar ada pengobatan alternatif dari salah satu temannya. Temannya juga menyarankan untuk mencoba berobat ke Andi. Karena ingin sembuh ia pun menuruti nasihat temannya itu.

Setelah bertemu Andi, Darmansyah diberi jamu buah untuk diminum setiap hari. “Setelah tiga bulan saya meminum ramuan dari pak Andi, kondisi saya berangsur-angsur membaik. Kadar gula saya langsung turun. Begitu pula dengan penyakit ginjal dan impotensi saya langsung sembuh,” terangnya. Berkat jamu pak Andi, kini Darmansyah telah dikaruniai seorang anak perempuan yang diberi nama Tasya yang sudah berumur dua tahun. Doel

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Boleh juga nih tapi kayanya kurang terkenal ya.. Apa byk yg berhasil nih kesini..

Ruqyah Aswaja Kediri mengatakan...

Ahli Ruqyah Syar'iyyah Kediri

Kubil mengatakan...

Info di mana ini alamatnya